Nasehat Imam Dammaj asy-Syaikh Yahya al-Hajuri untuk Kaum Muslimin di Indonesia terkait Luqman Ba’abduh,Cs

Diterjemahkan oleh :
Abu ‘Abdirrohman Shiddiq bin Muhammad al-Bughisiy
-semoga Alloh menjaganya-
di Darul Hadits Dammaj – pada 20 Dzulhijjah 1429 Hijriyah
Berkata Imam Dammaj Yahya al-Hajuri -semoga Alloh menjaganya-
” Ikhwah Indonesia – hafidzohumulloh – jangan menyibukkan diri untuk membantah seorang yang hina!…Yaa Akhi!…siapa Luqman di sini? Siapa dia Luqman itu? Dia tidak dikenal dalam kafilah, dan tidak pula dalam kelompok, tidak ma’ruf di sini tidak pula di sana.
Dia berhasil mempengaruhi beberapa orang ‘ajam di sana, lalu menghalau mereka……menghalau mereka sebagaimana Ja’far (Ja’far Umar Tholib, Mantan Panglima Khowarij Era Lasykar Jihad,ed ) menghalau mereka. Dia hendak menyia-nyiakan mereka, demi Allah orang ini adalah sumber kerugian.
Demi Allah tiada pada mereka melainkan kerugian belaka, yaitu mereka yang yang tidak menetapi al-khoir (kebaikan) dan ilmu, dan menghalang-halangi orang dari ilmu dan sunnah, dan kemana maunya mereka?!
Apakah si Luqman ini akan menghasilkan sampai orang yang faham bagaimana dia sholat? Aku tak mengira dia faham sholat sebagaimana Rosululloh shallalahu ‘alayhi wa sallam sholat, jika dia tidak mempelajarinya di sini, maka bagaimana dia akan menghasilkan orang yang faham bagaimana dia sholat terlebih lagi untuk menghasilkan seorang penuntut ilmu. Dalam pepatah dikatakan (Orang yang tidak punya tidak dapat memberi).
Adapun bantahan dari sini… bantahan untuk siapa? Siapa yang kalian bantah? Luqman?.. orang yang hina dari orang-orang rendahan?!.. Dia adalah pengikut hizbiyah baru yang paling jelek … dia yang paling jelek dari mereka … jangan kalian menyibukkan diri dengannya… belajarlah …
Risalah mana saja yang datang kepadaku mengenai perkara LuqmanLuqman bukan kewajibanku di sini. Apa Luqman? Siapa dia ini? Sampai pada perkara inipun (fitnah Abdurroman al-mar’i) kami juga senantiasa menyibukkan diri dengan ilmu dan sunnah. Sudah … di atas ilmu dan sunnah.
﴿قَدْ تَبَيَّنَ الرُّشْدُ مِنَ الْغَيِّ﴾  [البقرة/256]
“Telah jelas jalan yang benar dari jalan yang sesat”. Bagi semua orang yang punya mata (bashiroh). Pengikut hawa pergi bersama pengikut hawa… itu bukan kewajiban kita, dan orang yang tertipu juga bukan kewajiban kita, kita tetap pada urusan kita,
جزاكم الله خيرا
Jangan kalian sibuk dengan Luqman! Luqman termasuk orang-orang munharif (menyimpang dari al-haq) yang dunia penuh dengan mereka. Saudara kita Syaikh Muhammad Maani’ telah membantahnya dangan bantahan yang kuat (teguh), membahasnya, dan mentahdzir darinya. Bantahan itu sesuai pada tempatnya, cukup kalian menerima dan menyebarkan bantahan itu. Bantahan dan tahdziran Syaikh Muhammad Maani’ cukup. Orang ini (Luqman) adalah pengangguran dia telah menelantarkan dan menipu sebagian orang ‘ajam, kemudian menyia-nyiakan mereka. Jangan kalian menyibukkan diri dengannya! جزاكم الله خيرا Yang hendak menuntut ilmu dia akan datang. Demi Allah da’wah kita tidaklah berdiri disebabkan orang yang datang dari Indonesia, dari awal hari. Dahulunya tiada kecuali Dzulqornain… apa? Ja’far datang mengunjungi tempat ini sekitar tiga bulan kemudian Dzulqornain datang dan aku tidak tahu berapa lama. Dan tinggal sekelompok, kemudian mereka berdatangan dan mendapatkan al-khoir (ilmu agama), lalu pulang jadi ustadz… Al-Ustadz … di sini belajar sebentar pulang ke Indonesia jadi ustadz yang melawan tempat mereka belajar padanya (Dammaj). Demi Allah mereka itu tidak tahu berterima kasih.
((لا يشكر الله من لا يشكر الناس))
“Tidak dapat mensyukuri Allah, barangsiapa yang tidak mensyukuri manusia (yang berbuat baik kepadanya)”
Asatidzah melawan tempat mereka belajar padanya, asatidzah atas apa?! Mereka bersama para hizbiyin yang keluar dari saluran comberan, saluran comberan hizbiyah, menjulurkan lidah di belakang jam`iyyah dan harta (cenderung kepada dunia). Ah (celaka) bagi mereka yang keluar dari tempat ini kemudian menjadi lawannya, cih demi Allah kecelakaan bagi mereka. Dan aku tidak mengira mereka akan beruntung disebabkan ulah mereka ini, dan perlawanan mereka kepada al-haq(kebenaran), karena sesungguhnya perlawanan kepada al-khoir
(kebaikan) adalah kebinasaan.
))مَنْ عَادَى لِى وَلِيًّا فَقَدْ آذَنْتُهُ بِالْحَرْب))
“Barang siapa yang memusuh wali-waliKu, maka Aku telah mengumandangkan perang baginya”.
Maka aku tidak mau dengar ada seseorang menyibukkan diri dengan perkara ini… dengan Luqman atau selainnya, yaitu apa? Dari sisi bahwasanya Luqman mengatakan …. Luqman melakukan ….
Pengangguran dari orang-orang gelandangan, cukup kalian mentahdzir darinya, dan sudah. Yang Allah hendaki padanya kebaikan, niscaya dia akan datang menuntut ilmu, adapun yang lebih memilih bersama mereka para pengangguran, dan hizbiyyin akan tinggal bersama  mereka. Apa kewajiban kita dengannya?
Allah berfirman kepada NabiNya :

﴿أَفَأَنْتَ تُكْرِهُ النَّاسَ حَتَّى يَكُونُوا مُؤْمِنِينَ﴾  [يونس/99[

"Apakah kamu memaksa manusia sampai mereka mau beriman?"
Kita yang memberi orang hidayah?! Sebagian orang buta.
﴿فَإِنَّهَا لَا تَعْمَى الْأَبْصَارُ وَلَكِنْ تَعْمَى الْقُلُوبُ الَّتِي فِي الصُّدُورِ﴾  [الحج/46]
“Karena sesungguhnya bukan mata yang buta, tapi yang buta adalah hati yang ada di dalam dada.”
Bisa jadi orang jalanan mempercayaimu, sedangkan ahlul ilmi dan sunnah tidak mempercayaimu… Jangan kalian disibukkan dengan ini! Tinggalkan dia! Tinggalkan! Tinggalkan mereka yang di sana. Tinggalkan mereka terserah apa yang mereka inginkan! Jika mereka ingin menuntut ilmu di atas kitab dan sunnah, maka itu adalah hal yang baik bagi mereka. Dan jika mereka ingin berguru kepada al-allamah Luqman … kepada al-allamah Luqman … silahkan berguru kepada al-allamah Luqman, dan katakan kepada mereka : “Silahkan kalian mengambil faidah darinya.” Demi Allah tiada yang keluar dari kalian melainkan orang yang buta, hizbi, kurang kerjaan(suka omong kosong), dan gelandangan.
Orang seperti ini (Luqman) tidak akan mengeluarkan sesuatu (yang bermanfaat). Mereka para pelajar yang keluar dari sini (Dammaj) yang sekarang jadi ASATIDZAH ..mereka dipanggil asatidzah. Padahal sebagian mereka tidak pandai mengucapkan bahasa arab dengan benar, bersamaan dengan itu sesuai kemampuan dan apa yang mereka ketahui… seandainya mereka istiqomah di atas sunnah niscaya Allah akan mengarahkan hati-hati manusia kepada mereka, dan mereka akan memberi manfa`at. Adapun dalam keadaan mereka yang seperti ini, sungguh mereka akan larut sebagaimana larutnya garam dalam air… Siapa saja yang melawan al-Haqq.
أعلمه الرماية كل يوم           فلما استد ساعده رماني
“Setiap hari aku mengajarinya menembak(memanah) -
tatkala dia telah kuat (besar) dia malah membidikku.”
وكم علمته نظم القوافي         فلما قال قافية هجاني
“Dan betapa banyaknya aku mengajarinya menyusun sajak
tatkala dia telah pandai menyusun sajak dia malah menyindirku”.

Artikel Terkait


◄ Newer Post Older Post ►

Al Manshurah

 

Copyright 2011 Al Manshurah is proudly powered by blogger.com | Design by Tutorial Blogspot Published by Template Blogger